Monday, February 13, 2017

Pemandian Sumber Maron Malang

Beberapa waktu lalu saya mencari informasi tentang tempat wisata di sekitar Malang. Tanpa sengaja saya menemukan info di info di sini http://andysenibudaya.blogspot.co.id/2010/08/wisata-alam-sumber-maron-gondanglegi.html. Dari tanggalnya terlihat artikel ditulis sekitar tahun 2010. Wah lumayan lama juga karena sekarang sudah tahun 2016. Dari artikel tersebut terlihat Sumber Maron masih sangat asri. Saya begitu tertarik karena disebutkan sumber mata air tersebut sering digunakan anak-anak bermain air. Bahkan disebutkan si penulis menemui anak-anak yang sedang bermain air sambil telanjang beserta foto nya. Akhirnya saya mantap menjadikan Sumber Maron sebagai agenda touring berikutnya.

Tanggal 24 Maret 2016 malam aku berangkat ke Malang. Mungkin agak horor karena kebetulan malam jumat dan harus mengendarai motor melalui hutan hutan sebelum masuk kota Ngawi. Berangkat dari Magelang jam satu malam dengan harapan ketika melewati hutan hutan sebelum Ngawi tidak pas tengah malam. Semoga saja jam segitu hantu-hantunya sudah pada bobok semua. Rencana awal sebenarnya mau ke arah Batu, tapi entah kenapa jadi berubah katika ketemu macet sebelum masuk Nganjuk. Akhirnya setelah sampai kota Nganjuk si bebek cs1 diarahkan ke selatan menuju Kediri, Blitar, pantai Balekambang baru kemudian ke Sumber Maron.

Pemandian Sumber Maron terletak di Karangsuko, Malang. Dari Kepanjen ke timur sekitar 3 km kemudian masuk gang ke arah selatan sekitar 500 meter. Sampai di situ masuk gang lagi yang lebih kecil ke arah barat. Pada saat saya ke sana sudah ada tulisan penunjuk jalannya walaupun kecil. Jika mencari di google maps juga sudah ada lokasinya.


lokasi Pemandian Sumber Maron dilihat di google maps


Saya sampai di pemandian Sumber Maron sekitar jam 4 sore. Sungguh mengejutkan karena ternyata sangat ramai seperti tempat wisata beneran, padahal hari itu hari jumat tapi kebetulan tanggal merah. Sampai di tempat parkir langsung disambut dengan anak-anak sekitar yang main bola sambil hujan-hujanan. Tempat parkirnya cukup luas buat puluhan motor. Penjaga parkirnya juga ramah dan bersahabat sehingga aku percaya meninggalkan kyt vendetta ku tanpa aku pasangi kunci. Setelah berbincang sebentar dengan bapak-bapak penjaga parkir saya segera menuju ke pemandian dengan harapan juga menemukan anak-anak sekitar yang mandi di sana. Menuju ke pemandiaannya melewati jalan kecil dan menurun.

Pemandian Sumber Maron terdiri dari dua obyek utama. Di bagian depan, setelah menyeberangi sungai kecil terdapat penampungan air utama. Penampungan tersebut barasal dari sungai kecil tadi. Dibagian belakang merupakan saluran pembuangan dari penampungan utama menuju sungai kecil yang entah kemana larinya. Di pinggir kolam utama terdapat banyak warung.

Walaupun masih hujan rintik-rintik saya segera berkeliling untuk melihat segala sudut pemandian. Di kolam utama ada beberapa anak yang berenang di sana. Beberapa ada yang menggunakan pelampung dari ban. Anak-anak laki-laki kebanyakan memakai celana saja, tapi tidak celana renang. Anak-anak perempuan pada memakai pakaian lengkap. Anak-anak kecil pada bermain di tepi yang dangkal sedangkan anak-anak yang lebih besar beberapa ada yang berenang sampai tengah. Tidak ada seorang anak pun yang telanjang di sini, mungkin karena suasananya terlalu ramai sehingga mereka malu.


sumber maron
tepi paling atas kolam utama ketika sudah sepi

anak mandi
anak-anak berenang di kolam utama

anak mandi
ada anak cewek juga sampai ke tengah

Di saluran pembuangan bagian belakang lebih banyak orang dewasa. Saluran pembuangan bagian atas barupa sungan dangkal yang banyak batu-batu besarnya. Sebagian besar dari mereka duduk duduk di dasar sungai yang berbatu sambil merasakan derasnya aliran air. Saluran pembuangan bawah berupa sungai kecil yang air nya cukup deras.

Setelah selesai berkeliling saya kemudian makan popmie di salah satu warung sambil menunggu hujan reda. Hari semakin sore dan orang-orang mulai pada pulang. Begitu hujan reda saya pun memutuskan lepas celana dan nyemplung sebentar di tepi yang dangkal bersama anak-anak kecil yang masih tersisa.

Sekitar jam 5 sore aku bergegas pulang. Dalam perjalanan menuju ke parkiran akhirnya bertemu juga sama adik cewek yang barusan mandi di tepi sungai kecil bagian depan yang ada undak-undakannya. Walaupun sudah agak besar, mungkin sekitar 7 tahun, ternyata si adik cuwek saja telanjang bulat padahal banyak orang lewat. Perkiraanku si adik bukan wisatawan tapi penduduk sekitar sini. Ketika melihat ke jauh ternyata ada bapak-bapak sedang mandi juga. Aku jadi ingin ikutan mandi lagi tapi sudah terlalu sore.

No comments:

Post a Comment